Jakarta, 21/5/2022. Anggota DEN Herman Darnel Ibrahim menyampaikan energi terbarukan harus meningkat secara eksponensial dalam skenario transisi energi untuk net zero emission.
Hal ini disampaikan pria yang kerap disapa HDI saat menjadi pembicara kunci pada Diskusi Publik dan Konservasi Energi dengan tajuk Mengurangi Ketergantungan Bahan Bakar Fosil dan Mengembangkan Alternatif Sumber Energi.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan Ikatan Alumni Jurusan Elektro S1 ATN/STTN/ISTN Jakarta ini HDI juga menjelaskan, “Peak emission harus dicapai pada 2040 dan diharapkan setelah 2040-an energi fosil dalam hal ini batubara mulai phase out”.
“Dengan catatan ini memerlukan pertumbuhan energi terbarukan yang eksponensial tajam, yang memiliki tantangan untuk dicapai”, tutur HDI yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Anggota DEN periode 2009-2014 ini.
Skenario penyediaan energi primer untuk transisi energi menuju net zero emission tahun 2060 salah satunya melalui PLTS dan storage, serta BBN yang minimum, tambah pria lulusan Manchester University dan ITB ini.
HDI menutup dengan mengungkapkan faktor penentu keberhasilan transisi energi antara lain potensi sumber energi yang dimiliki, teknologi yang dimiliki dan dikuasai, dan kondisi penyediaan energi dan capaian bauran energi saat ini.
Sementara itu, Direktur Bioenergi Kementerian ESDM Edi Wibowo menjelaskan tantangan biofuel ke depan adalah transisi energi menuju net zero emission, pengembangan Biodiesel untuk B40, Green Diesel D100, dan Bioavtur A100.
Lebih lanjut, tantangan lainnya adalah perbaikan sarana dan pra sarana handling storage, serta pengembangan katalis merah putih untuk produksi bahan bakar hijau, ujar Edi. (Teks: TR, Grafis: OT, Editor: DR).