Labuan Bajo, 24-25 Juni 2022. Anggota DEN dari Unsur Pemangku Kepentingan Satya Widya Yudha, As Natio Lasman dan Yusra Khan hadir dalam pertemuan dengan Arab Saudi, Australia, IEA

Dalam rangka pencapaian target transisi energi menuju Net Zero Emission (NZE), di sela-sela pelaksanaan ETWG-2, DEN menginisiasi pertemuan bilateral dengan beberapa negara untuk menjajaki kerjasama antar negara. 

Sebagai sesama negara yang pemenuhan kebutuhan energi nasionalnya masih didominasi energi fosil, pada kesempatan pertemuan dengan Ketua Delegasi Arab Saudi Mr. Fareed Alasaly menyampaikan terkait manajemen emisi yang dilakukan oleh negaranya. 

Arab Saudi mengembangkan konsep 4Rs Circularity meliputi: Reduce, Reuse, Recycle, dan Remove. Remove sendiri bermaksud mengeluarkan emisi dari sistem, salah satu diantaranya melalui teknologi CCS-CCUS. Circularity dapat mengatasi eksternalitas negatif (sustainability dan nilai ekonomi) dan membuka peluang baru dalam ekonomi global.    

Satya Widya Yudha yang sebelumnya menjabat Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, menjelaskan tentang Stategi Pengurangan Emisi Karbon pada Industri Migas di Indonesia. Tantangan Indonesia dalam upaya mengatasi perubahan iklim meliputi instrumen finansial dan teknologi hijau, kebijakan yang mendukung program iklim, serta keselarasan antara kebijakan energi, keuangan, dan lingkungan. 

Juga dalam upaya menuju NZE, Indonesia tidak akan menghapuskan energi fosil, melainkan melalui penggunaan teknologi bersih dan mengembangkan energi terbarukan.

Pertemuan dengan Delegasi Australia menjadi suatu kesempatan bertukar informasi terkait strategi implementasi transisi energi. Seperti diketahui bahwa Australia sebagai negara pengekspor batubara terbesar kedua di dunia mengalami krisis energi di beberapa negara bagian. 

Kondisi ini disebabkan antara lain karena Australia menghentikan 30% PLTU berbasis batubara sejak April 2022 serta kurangnya pasokan pasokan batubara untuk kebutuhan nasional akibat diekspor saat harga global tinggi.

Canberra merupakan salah satu negara yang mampu bertahan di kondisi krisis di Australia, kondisi ini dikarenakan Canberra menerapkan 100% green energy dengan berinvestasi sejak 10 tahun yang lalu dalam jumlah yang besar untuk Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Tenaga Listrik Angin.

Seiring dengan berlanjutnya kerjasama IEA sebagai Key Strategic Partner, Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk terus membangun kerjasama dalam mewujudkan komitmen NZE di tahun 2060. 

Saat ini IEA bersama Pemerintah tengah menyusun Energy Transition Outlook / Roadmap NZE. IEA menyambut baik kolaborasi/ kerjasama dengan Dewan Energi Nasional untuk memberikan pandangan ahli terhadap konsep roadmap NZE yang tengah disusun. 

Antara lain dalam hal data sektor industri dan transportasi/ perhubungan, menimbang DEN memiliki peran koordinasi dan pengawasan lintas sektoral. (Teks: MA, Infografis : OT, Editor :DE)