Bandung, 27/01/23. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha memimpin rapat Peta Jalan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060 bersama dengan BUMN terkait yang digelar secara hybrid di PT. PLN Distribusi Jawa Barat. Dalam rapat tersebut dihadiri oleh Anggota DEN yang lain yaitu Musri Mawaleda dan Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan, Yunus Saefulhak serta perwakilan PT. PLN (Persero), perwakilan PT. PLN Nusantara Power, PT. Indonesia Power, dan PT. MIND ID.
Rapat koordinasi dengan BUMN tersebut bertujuan untuk memperoleh dukungan dan kesepakatan kerja sama dengan BUMN di bidang energi dalam rangka menyiapkan bahan rekomendasi langkah-langkah kebijakan transisi energi yang lebih implementatif dan komprehensif untuk mencapai target yang dapat terukur dan rasional. Dalam pelaksanaan kajian transisi energi dimaksud, BUMN diharapkan dapat bekerja sama dengan perguruan tinggi dan dapat menyampaikan data dan informasi berupa kajian-kajian atau studi kebijakan terkait baik yang telah maupun akan dilaksanakan.
Pada paparannya Satya menyebutkan bahwa kebutuhan energi kedepannya akan sangat besar pada sektor transportasi dan industri. “Untuk itu perlu langkah-langkah kebijakan pada sektor tersebut. Untuk di sektor transportasi diantaranya pemanfaatan BBN dengan target biodiesel B50, biogasoline E40, dan bioavtur A50. Sedangkan pada sektor industri antara lain dekarbonisasi industri yang membutuhkan proses bertemperatur tinggi, fuel switching dari batubara ke gas dan biomassa serta pemanfaatan teknologi CCS/CCUS”, sebutnya.
Sedangkan pada peta jalan transisi energi, Satya berharap bahwa hingga tahun 2060 nanti porsi bauran energi primer EBT mampu mencapai 63%. Juga dengan adanya penerapan proyek CCS/CCUS PLTU, PLTG, PLT Biomassa dan Industri. “Tahun 2060 diharapkan demand untuk jaringan gas kota sebesar 23 juta rumah tangga, kemudian kendaraan listrik sebesar 44 juta untuk mobil dan lebih dari 120 juta untuk motor”, imbuhnya.
Diakhir Satya menyampaikan usulan terkait dukungan BUMN dalam penyusunan kebijakan transisi energi melalui kajian pendalaman terhadap pencapaian target yang dapat terukur serta merumuskan rekomendasi langkah-langkah kebijakan yang kebih implementatif diantaranya pengembangan smart grid dalm sistem ketenagalistrikan, pemanfaatan variable renewable energy, pemanfaatan teknologi rendah karbon, dan program penghentian secara bertahap operasi PLTU. (Teks: CTA, Grafis: OT, Editor: SD)