Buku Ketahanan Energi Indonesia 2014

Selama ini ketahanan energi sebagai wujud keberhasilan tata kelola energi sering didengungkan oleh berbagai kalangan dalam mengkritisi kondisi keenergian nasional dari beragam sudut pandang. Akan tetapi keberhasilan kita mewujudkan ketahanan energi masih berupa sebatas wacana. Apalagi kalau kita tidak segera menjamin ketahanan energi, yaitu terpenuhinya pasokan energi bagi kebutuhan energi dalam negeri. Lebih dari itu yang harus menjadi tujuan kebijakan pengelolaan energi kita adalah menjamin dan mewujudkan kedaulatan energi berupa jaminan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri dengan mengutamakan sumber-sumber energi dalam negeri.

Ini menjadi tantangan yang besar bagi Pemerintah dan semua pemangku kepentingan di bidang energi, karena jangankan mewujudkan kedaulatan energi, mewujudkan ketahanan energi saja masih menjadi tantangan yang besar. Buku ini hadir dengan mencoba mendeskripsikan portret keenergian nasional sampai dengan akhir tahun 2014 secara lebih komprehensif namun dengan penyajian yang deterministik. Sebagai lembaga yang independen dan merepresentasikan unsur Pemerintah dan stakeholders, Dewan Energi Nasional perlu menjaga obyektifitas penilaian terhadap ketahanan energi nasional sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.

Aspek 4A (Availability, Accessibility, Acceptability dan Affordability) digunakan dalam merumuskan indikator ketahanan energi ini, berawal dari studi konsep energy security oleh APERC yang kemudian dikembangkan oleh berbagai institusi yang peduli dengan ketahanan energi. Sudah tepat kiranya buku ini mengadopsi konsep tersebut, bahkan lebih dikembangkan dengan penilaian kuantitatif yang disesuaikan dengan kharakteristik keenergian negara kita.

Dokumen ini merupakan white paper kecil, menguraikan status kondisi keenergian nasional, dan di bagian akhir menyimpulkan bahwa tingkat ketahanan energi nasional kita masih relatif rendah. Dengan demikian, dokumen ini dapat menjadi titik tolak evaluasi kondisi ketahanan energi nasional dan sebagai acuan pemerintahan dalam mengelola energi hingga periode pemerintahan berikutnya. Kami yakin dokumen seperti ini sudah lama dinantikan publik yang berminat dengan perkembangan keenergian nasional. Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Anggota DEN periode 2009-2014, Anggota DEN Periode 2014-2019, para narasumber, serta apresiasi yang tinggi kepada para penyusun dari Sekretariat Jenderal DEN yang telah berupaya untuk menerbitkan dokumen ketahanan energi ini. Tentunya tiada yang sempurna apalagi sebagai terbitan perdana.

Executive Reference Data 2013

Indonesias economic growth with an average growth rate of 5.7% per year during the period 2011 through 2012, has trigerred the increase of domestic energy demand by an average of 4.4% per year. By 2030 the energy demand is estimated to be three times the demand level in 2010, while the increase in energy production in 2030 is estimated to rise at twice that of the year 2010. This condition requires a good energy planning and management to ensure the supply of energy in the long term.

To provide an overview of the energy situation in Indonesia, The National Energy Council published the 2nd edition of the "Executive Reference Data: Energy Management towards National Energy Security". This 2nd edition booklet in 2013, illustrates the energy management of Indonesia up to 2012. It presents information on the oil, gas, coal and electricity condition, the progress of 10,000 MW accelerated development of the electric power generation plants phase I and phase II, the development of new and renewable energy, CO2 emissions from the energy users sector and of the Indonesia’s energy position in the ASEAN region.

Executive Reference Data 2011

Indonesias optimistic economic growth with an average growth rate of 7.6% per year during the period 2011 through 2012, has trigerred the increase of domestic energy demand by an average of 4.4% per year. By 2030 the energy demand is estimated to be three times the demand level in 2010, while the increase in energy production in 2030 is estimated at twice that of the year 2010. This condition requires a good energy planning and management to ensure the supply of energy in the long term.
As to give a feature on the energy management condition in Indonesia, the National Energy Board deems necessary to publish a booklet entitled "Executive Reference Data: Energy Management towards National Energy Security". This first edition booklet in 2013, illustrates the energy management of Indonesia up to 2012.It presents information on the oil, gas, coal and electricity condition, the progress of 10,000 MW accelerated development of the electric power generation plants phase I and phase II, the development of new and renewable energy, CO2 emissions from the energy users sector and of the Indonesia’s energy position in the ASEAN region.