As Natio Lasman Narasumber Seminar Nasional Energi Kelautan Tahun 2023

Jakarta, 1/8/2023. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) As Natio Lasman menjadi narasumber pada Seminar Nasional Energi Kelautan Tahun 2023 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Energi Laut Indonesia (ASELI) bekerja sama dengan PT PLN Puslitbang Ketenagalistrikan. Seminar ini mengusung tema "Pengembangan Energi Laut Dalam Rangka Mendukung Meningkatkan Ketahanan dan Kemandirian Energi Nasional".

As Natio Lasman menyampaikan perlu kesadaran masyarakat untuk mempersiapkan pembangkit listrik yang bersumber dari energi baru terbarukan, termasuk energi laut yang membentang potensinya di Indonesia karena cadangan energi fosil yang terbatas. Transisi energi dari energi fosil ke energi baru terbarukan merupakan kunci penting untuk mengurangi peningkatan emisi gas rumah kaca. Kontribusi energi baru terbarukan, khususnya energi laut perlu ditingkatkan.

Ketergantungan terhadap pembangkit listrik batubara di Indonesia masih dominan. Untuk itu penggunaan teknologi batubara bersih perlu diterapkan agar dapat mengurangi kontribusinya terhadap emisi gas rumah kaca. Selain itu, Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim. Target ratifikasi pengurangan emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 adalah sebesar 29 persen (upaya nasional) dan 41 persen (dukungan internasional).

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bapeten ini menegaskan kini energi di Indonesia telah berubah paradigmanya menjadi energi sebagai modal pembangunan. Tersedianya sumber energi dari dalam negeri untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri dalam negeri serta penggunaan teknologi yang bersih dengan pencapaian maksimal sesuai dengan tingkat keekonomiannya adalah hal-hal yang diperhatikan saat ini. Target pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia, yaitu 23 persen pada tahun 2025 dan 31 persen pada tahun 2050.

Saat ini DEN sedang melakukan Pembaruan Kebijakan Energi Nasional (KEN) yang merupakan kebijakan pengelolaan energi berdasarkan pada prinsip berkeadilan dan keberlanjutan guna mencapai ketahanan energi, kemandirian energi, pembangunan rendah karbon serta ketahanan iklim. Salah satu sasaran Pembaruan KEN adalah ketahanan energi dan dekarbonisasi untuk mencapai target net zero emission di tahun 2060 dengan mengubah penggunaan sumber energi berbasis fosil dan tidak ramah lingkungan menjadi penggunaan energi bersih dan ramah lingkungan.

Presiden dan CEO Glas Ocean Electric (GOE) dan Guru Besar Dalhouise University Canada Sue Molloy menjelaskan energi laut adalah energi yang dapat dihasilkan dari konversi gaya kinetik, gaya potensial serta perbedaan suhu air laut untuk menghasilkan energi listrik. Energi laut dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu energi arus laut, energi gelombang, energi pasang surut, dan energi panas laut. 

Executive Vice President Aneka Energi Baru Terbarukan PT PLN Zainal Arifin menyampaikan di Indonesia pada saat ini pemanfaatan energi laut sebagai pembangkit listrik masih dalam ranah penelitian dan pengembangan, sehingga saat ini industri pembangkit listrik energi laut di Indonesia belum berkembang. (Teks: MM-RAD, Infografis: OT, Editor: DE)

Bagikan ini