Audiensi DEN Dan KADIN Jawa Barat: Jalan Panjang Inovasi Teknologi EBT

Jakarta, 20/02/24. Dewan Energi Nasional (DEN) menggelar audiensi bersama dengan Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Jawa Barat bertempat di ruang rapat DEN. Hadir dalam audiensi tersebut, Ketua Umum KADIN Jawa Barat, Cucu Sutara beserta jajaran Wakil Ketua dan diterima langsung oleh Anggota DEN, Eri Purnomohadi didampingi oleh Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi, Sujatmiko. Eri mengaku pertemuan tersebut sebagai salah satu bentuk konsolidasi antara DEN dengan lembaga lintas sektor, baik nasional maupun daerah.

Dalam diskusi yang berkembang, KADIN Jawa Barat mengharapkan terjalinnya komunikasi antara DEN dengan KADIN khususnya di wilayah Jawa Barat. “Ini pertemuan awal harapannya agar dapat di tindak lanjuti kedepannya, juga mungkin nanti dari DEN juga dapat berkunjung ke wilayah Jawa Barat khususnya untuk melihat pengembangan daerah yang memiliki potensi energi”, ungkap Ketua Umum KADIN Jawa Barat.

Masyarakat di Jawa Barat yang penduduknya lebih dari 50 juta menjadi potensi besar untuk pengembangan energi yang lestari dan berkesinambungan kedepannya. “Minat investasi di Jawa Barat ini cukup tinggi di bidang energi. Salah satunya PLTSA di wilayah Cirebon, selain itu juga kami juga sudah lakukan komunikasi dengan Uni Eropa untuk berinvestasi di bidang green energy, untuk itulah pada hari ini harapannya dapat diekspos bersama dengan DEN”, papar Wakil Ketua KADIN Jabar Bidang Energi dan disambung Bidang Investasi.

Sebagai contoh, pada saat ini KADIN Jawa Barat tengah mengembangkan teknologi wind turbin untuk penerangan jalan tol. Teknologi angin ini dikombinasikan dengan panel surya sehingga dapat bekerja secara bergantian. “Wind turbin ini dapat diaplikasikan di jalan tol dengan menggunakan tenaga angin. Di lokasi yang jauh dari gardu listrik misalnya mungkin ini bisa diaplikasikan”, imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Eri mengatakan bahwa teknologi-teknologi yang dikembangkan harus benar-benar proven dan efektif. “Ini perlu dilihat dan dikaji apakah teknologi yang digunakan ini tidak hanya bisa diaplikasikan namun juga harus efektif. Pada intinya DEN mendukung pengembangan teknologi di bidang EBT namun tentunya dengan berbagai standar yang harus dipenuhi”, pungkasnya. (Teks&Grafis:CTA)

Bagikan ini