DEN Dorong Pengelolaan Limbah Energi Terbarukan

Bogor, 14/08/2023. Dalam rangka melaksanakan pengawasan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) terkait pengelolaan limbah energi terbarukan, Dewan Energi Nasional (DEN) melakukan rapat koordinasi dengan stakeholder yang bertujuan sebagai langkah aksi sinergis bagi pemangku kepentingan untuk memberikan solusi masa depan terkait energi terbarukan dan sekaligus mempersiapkan skenario jangka panjangnya. 

Rapat koordinasi dipimpin Anggota DEN Yusra Khan yang dihadiri oleh Anggota DEN lainnya yaitu Herman Darnel Ibrahim, Musri Mawaleda, As Natio Lasman, Agus Pudji.  Hadir pula dalam acara tersebut Sekjen DEN Djoko Siswanto, Direktur Kebijakan Lingkungan Hidup, Kemaritiman, Sumber Daya Alam dan Ketenaganukliran Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN, perwakilan EBTKE, perwakilan KLHK, perwakilan Kementerian Perindustrian, Dr. Ing. Pudji Untoro dari PT Prima Tirta Tekno Solusindo dan Kesetjenen DEN.

Kebijakan dan implementasi pengembangan energi terbarukan yang berkelanjutan diperlukan dalam pengelolaan energi dengan "trilema energi yaitu ketahanan energi, ekuitas energi, keberlanjutan lingkungan ",  jelas perwakilan Ditjen EBTKE.

Dalam penanganan sampah berkaitan waste to energy terdapat dua isu yaitu RDF dimana informasi "PLTU batubara sebagai off taker waste pellet  menyerap RDF dan PSEL (PLTSA)  memanfaatkan sampah dengan rencana konversi listrik untuk mereduksi emisi", ungkap perwakilan KLHK

Pengelolaan limbah energi terbarukan sejalan dengan arah kebijakan industri hijau yaitu dekarbonisasi dan transisi energi serta penerapan sirkular ekonomi. "Sektor industri telah mengimplementasikan penggunaan recyled material melalui RDF pada industri semen, biomasa, biogas",  jelas perwakilan Kementerian Perindustrian

Peningkatan pemasangan unit energi terbarukan akan menimbulkan timbunan limbah di masa yang akan datang, opsi pemanfaatan material untuk tujuan lain, urgensi recycling mengolah limbah menjadi bahan baku, urgensi pengurangan ekstraksi dari alam, riset dan inovasi di dalam negeri dan luar negeri proven dan ekonomis yang perlu di dukung, ungkap Abdul Holik dari BRIN.

Tehnologi plasma menjadi salah satu alternatif tehnologi pengolahan limbah energi terbarukan yang memerlukan pendanaan dan pengembangan ekosistem industri bagi pengembangan tekhnologi,  jelas Pudji Untoro.  

Pengelolaan sampah untuk energi berkontribusi pada pengembangan energi baru dan terbarukan memerlukan komitmen yang kuat dari Pemerintah Daerah, pemilihan tehnologi yang tepat sesuai dengan kondisi daerah, serta standar ekonomi yang proven.  (Teks: DE Grafis: CTA, Editor: YS)

Bagikan ini