DEN Terima Audiensi ThorCon Power Indonesia

Dewan Energi Nasional yang diwakili oleh Anggota DEN Agus Puji Prasetyono  menerima audiensi dari PT Thorcon Power Indonesia di kantor DEN, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 49, Jakarta (13/9/2023). Dalam pertemuan audiensi hadir CEO PT Thorcon Power Indonesia David Davvaney, COO PT Thorcon Power Indonesia Bob S. Efendi, dan Kepala Biro Fasilitasi Penanggulangan Krisis dan Pengawasan Energi Setjen DEN Sujatmiko.

Agus Puji Prasetyono menyampaikan tujuan pertemuan adalah untuk menindaklanjuti rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia dan peran penting energi nuklir dalam bauran energi primer nasional.

Lebih lanjut Agus mengungkapkan kedepannya nuklir menjadi salah satu alternatif pemanfaatan energi. “Nuklir akan menjadi salah satu poin dalam perubahan Kebijakan Energi Nasional sehingga mengisi salah satu porsi pada bauran energi nasional tahun 2032 sebesar 1GW”, ungkapnya. 

Nuklir memiliki emisi yang paling rendah dibandingkan dengan pembangkit lain. "Emisi yang dihasilkan batubara bisa 32 kali lebih banyak dibandingkan nuklir. Juga dari sisi keandalan sistem, nuklir ini sangat bisa diandalkan. Apalagi menurut survey penerimaan masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN ini sudah lebih dari 70%”, ujar Agus.

David Davvaney memaparkan bahwa Thorcon Power bertujuan merancang, membangun, dan mengoperasikan tenaga nuklir dengan bekerja bersama mitra domestik dan internasional pada proyek percontohan. Thorcon Power berencana untuk memproduksi listrik bebas karbon lebih murah daripada batubara dengan konsep 500 MW design modular.

Faktor keberhasilan proyek pembangunan nuklir diantaranya adalah anggaran awal harus realistis, kerangka regulasi yang stabil, rekayasa dan desain harus cukup matang untuk memulai proyek, tata kelola proyek yang jelas dan praktis, kepemimpinan yang kuat dalam manajemen proyek di semua tingkatan, organisasi tim teknik yang cukup sederhana, keterlibatan rantai pasokan yang kuat oleh kontraktor utama, serta pengembangan keterampilan dini yang memadai. (Teks: MM, Infografis: HS, Editor: DE)

Bagikan ini