Indonesia Suarakan Kerja Sama Multi Pihak di Pertemuan PBB

New York-US, 12/07/2023. Anggota Pemangku Kepentingan Dewan Energi Nasional (APK DEN), Yusra Khan menyuarakan pentingnya dilakukan kerja sama multi pihak untuk mewujudkan transisi energi pada Agenda United Nations High Level Political Forum (HLPF) on Sustainable Development yang diselenggarakan oleh Economic and Social Council (ECOSOC) di Kantor Pusat PBB New York.

Yusra hadir sebagai Ministerial Respondent pada sesi pertemuan Sustainable Development Goal 7 (SDG7) yang membahas Affordable and Clean Energy. Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian agenda HLPF 2023 yang berlangsung dari tanggal 10 Juli 2023 hingga 20 Juli 2023. 

Yusra menyampaikan beberapa pokok kebijakan dan peraturan terkait Kebijakan Energi Nasional serta komitmen Indonesia untuk menurunkan emisi CO2 melalui transisi energi dengan tetap menjamin ketahanan energi Indonesia.

"Transisi energi tidak hanya terkait pergeseran dari bahan bakar fosil ke energi baru dan terbarukan (EBT), namun juga menyangkut ketahanan energi dengan empat pilarnya, yaitu ketersediaan, aksesibilitas, keterjangkauan harga, dan keterterimaannya dari aspek lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan, yang perlu diintegrasikan ke dalam transisi energi", terang Yusra.

Bagi Indonesia, membangun ekonomi hijau dan transisi ke energi baru dan terbarukan adalah salah satu prioritas pembangunan. Prioritas pembangunan tersebut tidak hanya untuk merespon perubahan iklim, namun juga sebagai sumber baru untuk pertumbuhan ekonomi.

Selanjunya Yusra juga menyampaikan target bauran energi nasional sebesar 23% di tahun 2025, dan komitmen Indonesia untuk mewujudkan pembangunan karbon netral pada tahun 2060 serta upaya untuk menggantikan PLTU Batubara dengan pembangkit listrik yang lebih ramah lingkungan. Untuk mewujudkan target-target tersebut, negara-negara berkembang dan ekonomi berkembang, seperti Indonesia menghadapi tiga tantangan besar yaitu akses kepada energi bersih, pembiayaan dan teknologi. 

"Guna mengatasi tantangan tersebut, peningkatan kerja sama internasional dengan para pihak terkait dan pihak swasta penting untuk dilakukan, khususnya pada  transfer teknologi dan kecukupan pembiayaan", ungkap Yusra.

"Indonesia terbuka untuk investasi swasta pada energi bersih dan energi terbarukan. Pemerintah Indonesia juga telah membentuk Indonesia Climate Change Trust Fund, yang bertujuan untuk mengelola hibah dari berbagai sumber untuk mendukung pelaksanaan komitmen Indonesia dalam bidang iklim", pungkas Yusra.(teks&foto:SM editor :YK)

Bagikan ini