Kesiapan Industri dalam Mendukung Ketahanan Energi yang Berkelanjutan

Jakarta, 18/10/23. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Eri Purnomohadi menjadi salah satu narasumber dalam rangkaian kegiatan Energy Transition Conference & Exhibition (ETCE) 2023 bertema "Kolaborasi Mewujudkan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060" yang diselenggarakan oleh DEN bekerja sama dengan Majalah Listrik Indonesia (MLI). Pada panel diskusi dengan tema “Kesiapan Industri dalam Mendukung Ketahanan Energi yang Berkelanjutan” tersebut dihadiri beberapa narasumber lain diantaranya Adhietya Saputra dari Indonesia Battery Corporation serta Rachmat Hidajat dari Pertamina Geothermal Energy.

Mengawali paparannya, Eri Purnomohadi menyampaikan tujuan dan arah kebijakan energi nasional yaitu terwujudnya pengelolaan energi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan dalam rangka mewujudkan kemandirian energi nasional dan ketahanan energi nasional yang berlandaskan kedaulatan energi dan nilai ekonomi yang berkeadilan.

Lebih lanjut ,Eri menjelaskan ketahanan energi merupakan suatu kondisi terjaminnya ketersediaan energi, akses masyarakat terhadap energi pada harga yang terjangkau dalam jangka panjang dengan tetap memperhatikan perlindungan terhadap lingkungan hidup.

“Berdasarkan hasil perhitungan, ketahanan energi Indonesia pada tahun 2021 masuk dalam klasifikasi “tahan” dengan skor 6,61. Skor ini terus meningkat, yakni 6,36 pada tahun 2016, 6,40 pada tahun 2017, 6,43 pada tahun 2018, dan 6,57 pada tahun 2019,” tambah Eri Purnomo.

Eri menambahkan bahwa perlunya menerapkan kebijakan peningkatan efisiensi energi untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan ketahanan energi serta peningkatan efisiensi dengan penerapan teknologi baru yang lebih hemat energi. Selain itu, perlu mendorong sektor industri untuk melakukan konservasi energi dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti energi surya, bayu, dan lain-lain, guna mendorong penciptaan sektor industri yang ramah lingkungan.

SVP Corporate Strategy & Business Development Indonesia Battery Corporation (IBC) Adhietya Saputra menjelaskan progres pengembangan baterai kendaraan listrik oleh IBC masih terus bergulir. Secara umum, IBC terlibat dalam pembuatan baterai kendaraan listrik dari mulai pertambangan, pengolahan di smelter, produksi sel baterai, hingga proses daur ulang baterai tersebut.

Direktur Eksplorasi & Pengembangan PT Pertamina Geothermal Energy, Tbk Rachmat Hidajat menyampaikan bahwa panas bumi merupakan energi bersih yang sustainable apabila dilakukan manajemen reservoir dengan baik. Geothermal akan memegang peranan yang semakin penting bagi program dekarbonisasi dalam mendukung energi bersih, sehingga perlu sinergitas dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam memajukan ekosistem geothermal.

Diakhir Eri Purnomo juga menyampaikan dalam mencapai target net zero emission dibutuhkan upaya dan dukungan dari berbagai pihak baik dari Pemerintah, BUMN, konsumen, masyarakat maupun stakeholder lainnya, tanpa dukungan dan kerjasama dari semua pihak tidak akan terwujud net zero emission pada tahun 2060. (Teks: RAD, Infografis: OT, Editor DR)

Bagikan ini