Launching Dan Talkshow Energy Transition Conference And Exhibition

Jakarta, 3/10/2023. Dewan Energi Nasional (DEN) bekerjasama dengan Majalah Listrik Indonesia (MLI) menggelar acara launching dan talkshow energy transition conference and exhibition yang dilakukan secara hybrid. Hadir dalam acara tersebut Anggota DEN Satya Widya Yudha, Musri Mawaleda, Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto, perusahaan energi, Pemerintah Daerah serta stakeholder energi terkait.

Acara yang dibuka oleh Sekretaris Jenderal DEN Djoko Siswanto menyampaikan peran aktif DEN dalam memfasilitasi dialog dan kolaborasi antar pihak untuk bergerak menuju tujuan bersama dengan bersinergi dalam program transisi energi menuju NZE 2060.

Acara dilanjutkan dengan talkshow dengan tema kolaborasi mewujudkan transisi energi menuju NZE 2060 dengan narasumber Satya Widya Yudha yang menyampaikan tentang kebijakan energi nasional dalam era transisi energi, bagaimana strategi transisi energi menuju NZE.

Lebih lanjut, Musri menyampaikan perlunya RUED didorong lebih membumi dengan penyesuaian lingkungan strategis dalam kebijakan energi mewujudkan NZE, apalagi bila RPP KEN yang baru sudah disahkan, maka RUEN pun harus direvisi, selanjutnya RUED Provinsi harus direvisi juga.

Di sisi lain, Perwakilan PLN Indonesia Power Tarwaji menyampaikan modifikasi batubara menjadi biomass firing. Sedangkan Perwakilan Dinas Pemerintah Provinsi Jawa Barat Ai Saidah menyampaikan tantangan dalam pencapaian bauran EBT Jawa Barat diantaranya terbatasnya kewenangan, over supply pembangkitan, EBT intermitten.

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan PT Thorcon Power Indonesia Bob Efendi menyampaikan empat kriteria penting dalam pemilihan sumber energi, yakni dapat digunakan kapan saja dan dimana saja, murah, serta bersih. Bob menilai PLTN sudah memenuhi keempat kriteria tersebut.

Perwakilan PT Vale Indonesia Tbk Busyairi menargetkan perusahaan untuk program transisi energi yang dilakukan antara lain pencampuran biomassa dengan batubara yang terus didorong hingga mencapai perbandingan 50:50, melakukan subsitusi bahan bakar dengan energi yang lebih ramah lingkungan, elektrifikasi kendaraan, meningkatkan produksi tenaga listrik dari PLTA dan energi terbarukan lainnya, serta rehabilitasi lahan.(teks: DE-SL infografis: HR editor: YS)

Bagikan ini