Membangun Ketahanan Energi di Tengah Gonjang Ganjing Geopolitik Dunia

Jakarta, 31/10/2023. Dinamika geopolitik yang ada saat ini dikhawatirkan dapat mengancam ketahanan energi Indonesia. Indeks ketahanan energi Indonesia pada tahun 2021, menurut Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto, mencapai skor 6,61 atau berada pada kategori tahan. 

“Indeks ketahanan energi Indonesia terus meningkat. Kita akan terus meningkatkan ini. Kita punya strategi, mengurangi impor minyak mintah, LPG, maupun bensin,” ungkapnya dalam sesi Squawkbox CNBC Indonesia bertajuk Membangun Ketahanan Energi di Tengah Gonjang Ganjing Geopolitik Dunia, Senin (31/10).

Lebih lanjut, Djoko menjelaskan, pengurangan impor tersebut dilakukan dengan meningkatkan produksi di dalam negeri, serta peningkatan pemanfaatan kendaraan listrik, gas, DME, kompor listrik, dan green fuel.

Untuk meningkatkan ketahanan energi, imbuh Djoko, cadangan penyangga energi (CPE) sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi diperlukan. “Secara bertahap hingga 2035, Indonesia akan memiliki stok minyak mentah, bensin, dan LPG untuk 30 hari,” pungkasnya.

Di samping itu, Djoko juga menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur yang berasal dari anggaran APBN maupun badan usaha, peningkatan bauran energi baru dan terbarukan (EBT), subsidi energi yang seiring dengan peningkatan daya beli masyarakat, serta dukungan regulasi pendukung.

“Kementerian Anggota DEN bersatu mendukung ketahanan energi yang makin hari makin tinggi, berharap nanti masuk di indeks 8 yang kategori sangat tahan,” tutup Djoko. (Teks: SL, Grafis: OT, Editor: DR)

Bagikan ini