Menatap Masa Depan Dekarbonisasi Energi dan Peran Pendidikan Menyiapkan SDM

Jakarta, 20/10/23. Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Yusra Khan dan As Natio Lasman menjadi narasumber dalam rangkaian  kegiatan Energy Transition Conference & Exhibition (ETCE) 2023 dengan tema "Kolaborasi Mewujudkan Transisi Energi Menuju Net Zero Emission 2060" yang diselenggarakan  oleh DEN bekerja sama dengan Majalah Listrik Indonesia (MLI) secara tatap muka di Hotel Bidakara, Jakarta. Pada panel diskusi dengan tema “Menatap Masa Depan Dekarbonisasi Energi dan Peran Pendidikan Menyiapkan SDM dalam Mewujudkan Transisi Energi” tersebut dihadiri beberapa narasumber lain diantaranya Mochamad Ashari (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dan Tumiran (Universitas Gadjah Mada).

Dalam pembukaannya, Yusra Khan menyampaikan Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk mengatasi perubahan iklim. Target ratifikasi pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia pada tahun 2030 adalah 29 persen (upaya nasional) dan 41 persen (dukungan internasional). 38 persen target reduksi emisi berasal dari sektor energi dan Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK hingga 314 – 446 juta ton CO2 di tahun 2030.

Selanjutnya Yusra menjelaskan strategi dekarbonisasi pada sektor energi dalam strategi menuju net zero emission (NZE) yaitu konservasi dan efisiensi energi khususnya pada sector transportasi selanjutnya perlu dekarbonisasi pada pembangkit listrik berbahan bakar EBT serta phase out pembangkit fosil secara bertahap. “Elektrifikasi pada pengguna akhir atau substitusi ke bahan bakar rendah emisi seperti pada penggunaan kendaraan listrik, pemanas dan kompor elektrik, juga merupakan salah satu strategi menuju net zero emission”, ungkap Yusra.

Senada dengan itu, Anggota DEN As Natio Lasman mengungkapkan strategi menghadapi perkembangan teknologi menuju net zero emission 2060 antara lain adalah perubahan paradigma pendidikan, memperbanyak mata kuliah terkait energi baru terbarukan, kerjasama industri dan instansi lain untuk pengajar maupun peserta didik, mendorong pendidikan non formal untuk mendukung transisi energi serta join research dengan instansi dan industri.

Salah satu tantangan transisi energi adalah perlunya peran riset dan teknologi untuk menghasilkan teknologi baru yang lebih efisien dan lebih kompetitif, sehingga bisa menurunkan biaya dan meningkatkan nilai tambah pada produk industri energi baru terbarukan. "Diperlukan kompetensi dan keahlian dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi agar tersedia sumber daya manusia yang unggul untuk mendukung transisi energi", jelasnya.

Pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Bapeten ini menegaskan peran sektor ESDM dalam pembangunan sumber daya manusia antara lain yaitu penguatan pelatihan kepada ASN, industri dan masyarakat, penguatan sertifikasi kompetensi tenaga teknik serta penguatan pendidikan tinggi berkualitas melalui Perguruan Tinggi Vokasi. "Model pembelajaran saat ini harus lebih banyak berupa praktikum atau tugas untuk mencari solusi terhadap energi baru terbarukan", imbuhnya.

Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Mochamad Ashari menyampaikan ITS terus bertekad meningkatkan kontribusi pendidikan nasional dengan memajukan riset dan teknologi di bidang energi baru terbarukan. Keberadaan ITS juga diharapkan lebih untuk memproyeksikan kebutuhan teknologi buatan mahasiswa yang disesuaikan dengan potensi mahasiswa dan pengembangan teknologi di ranah energi.

Guru besar Universitas Gadjah Mada Tumiran menyatakan tiga aspek penting dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, diantaranya kinerja lingkungan, profit pembangunan ekonomi, dan inklusi sosial. "Pembangunan berkelanjutan artinya memenuhi kebutuhan masa kini, tanpa membuat generasi berikutnya mengompromikan kebutuhan mereka di masa depan nanti", pungkasnya.

Diskusi yang dipimpin oleh Ilmuwan BRIN Eniya Listiani Dewi ditutup dengan harapan generasi muda turut berperan dalam mewujudkan transisi energi dan DEN diharapkan dapat memecahkan hambatan yang dihadapi bersama-sama dengan stakeholders sehingga net zero emission 2060 dapat tercapai. (Teks: RAD-MM, Infografis: OT, Editor: DR).

Bagikan ini