PVMBG Larang Aktifitas Di Sepanjang Sungai Berhulu Ke G. Merapi

BANDUNG. Setelah diturunkan statusnya menjadi “Siaga” terhitung sejak kemarin, Jumat (3/12/2010), Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian ESDM tetap meminta masyarakat tidak melakukan aktifitas di sepanjang aliran sungai yang berhulu ke puncak G. Merapi.

“Volume endapan material erupsi G. Merapi tahun 2010 sekitar 150 juta m3 yang jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi berpotensi menyebabkan aliran lahar hujan yang dapat mengancam pemukiman penduduk serta masyarakat yang beraktivitas di bantaran sungai-sungai yang berhulu di Puncak G. Merapi’, demikian Kepala PVMBG kepada esdm.go.id.

Ditambahkanya, secara umum, endapan lahar telah teramati di semua sungai yang berhulu di puncak G. Merapi dari arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut,. Wilayah bahaya lahar berada pada jarak 300 meter dari bibir sungai yang berhulu di puncak G. Merapi meliputi K. Woro (Kab. Klaten), K. Gendol, K. Kuning, K. Boyong (Kab. Sleman), K. Bedog, K. Krasak, K. Bebeng, K. Sat, K. Lamat, K. Senowo, K. Trising (Kab. Magelang), dan K. Apu (Kab. Boyolali).

“Potensi bahaya sekunder berupa lahar hujan dapat terjadi di semua alur sungai yang berhulu di G. Merapi, guna mengurangi risiko bahaya lahar hujan, masyarakat tidak melakukan kegiatan pada wilayah bahaya lahar tersebut”, ujar Surono. (SF)

Bagikan ini