Satya Widya Yudha di Indonesia ASEAN Chairmanship 2023

Jakarta, 2/8/2023. Anggota DEN Satya Widya Yudha menjadi panelis pada seminar internasional berjudul “Integrating Biofuels as the Main Pillar of ASEAN Renewable Energy Development for a Resilient and Sustainable Just Energy Transition” yang diselenggarakan secara hybrid oleh Indonesia ASEAN Chairmanship 2023. Satya menyampaikan biofuel memiliki peran penting sebagai sumber energi alternatif dalam mencapai target net zero emission tahun 2060.

Tujuan utama transisi energi adalah pengurangan emisi dan sebagai bentuk keseriusan mengimplementasikan Nationally Determined Contribution, DEN telah menyusun Grand Strategi Energi Nasional (GSEN). Visi GSEN adalah terwujudnya bauran energi nasional berdasarkan prinsip keadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi.

Kebutuhan energi kedepannya akan sangat besar pada sektor transportasi. Untuk itu, perlu langkah-langkah strategis untuk mendukung program penurunan emisi pada sektor tersebut. Dua strategi utama dekarbonisasi sektor transportasi yakni meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dan biofuel. Mengacu pada Kebijakan Energi Nasional, konsumsi biofuel diproyeksikan mencapai puncaknya pada tahun 2035 – 2050, sebelum secara bertahap menurun dan pada tahun 2060, konsumsi biofuel mencapai 17 MTOE.

Lulusan Doktor dari Cranfield University ini mengungkapkan biofuel memiliki peran penting sebagai sumber energi alternatif dalam mencapai target net zero emission tahun 2060, yakni dengan menyediakan solusi bahan bakar rendah karbon. Perkembangan biofuel di Indonesia terus mengalami peningkatan. Program mandatori biodiesel yang mulai diimplementasikan pada 2008 dengan kadar campuran biodiesel sebesar 2,5 persen saat ini prosentase campurannya terus bertambah secara bertahap hingga pada Februari 2023 Indonesia menerapkan B35 (35 persen) secara nasional.

Di akhir, Satya berharap potensi biofuel dapat menjadi solusi berkelanjutan untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil sehingga dapat meningkatkan ketahanan energi dan mendukung pembangunan ekonomi. (Teks: MM, Infografis: OT, Editor: DE)

Bagikan ini